Sabtu, 01 September 2018

Jenis-Jenis Investasi





"Saya tahu pentingnya investasi dan mau memulainya, namun saya tidak memiliki banyak uang, jadi bagaimana?"

Jika pertanyaan tersebut saat ini ada dalam pikiran Anda, artinya Anda perlu terlebih dahulu mengenal jenis-jenis investasi. Terdapat berbagai jenis investasi, yang masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri. Ada jenis investasi yang membutuhkan uang ratusan juta rupiah untuk memulainya, namun ada juga investasi yang bisa dimulai hanya dengan seratus ribu rupiah. Ada investasi yang memiliki risiko tinggi dan cocok untuk orang-orang yang berpengalaman, tetapi ada juga investasi yang cocok untuk para pemula. Untuk selengkapnya, berikut berbagai jenis investasi yang perlu Anda ketahui:

Secara Umum Jenis-Jenis Investasi yang Marak di Negara Kita dapat Digolongkan Dalam 5 Kategori Berikut:

  1. Investasi Tunai 
  2. Investasi Pendapatan Tetap 
  3. Investasi Saham 
  4. Investasi Instrumen Fisik 
  5. Bentuk Investasi Lannya

1. Investasi Tunai


Investasi tunai artinya menyimpan modal dalam bentuk uang di institusi perbankan. Tingkat risikonya terbilang kecil, begitu pula dengan tingkat pengembaliannya. Beberapa produk investasi yang termasuk dalam jenis ini adalah:

a. Tabungan

Pasti banyak di antara Anda yang tidak sadar bahwa tabungan termasuk investasi. Tabungan disebut investasi karena memberi nilai tambah berupa bunga.

Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Tabungan ini dapat ditarik kapan saja dan dimana saja tanpa terikat waktu. Bahkan dapat ditarik tunai secara mandiri menggunakan ATM.

b. Deposito

Deposito di bank hampir sama dengan tabungan, yang membedakannya di sini adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut sudah berada di bank selama jangka waktu tertentu.

Deposito merupakan salah satu bentuk produk investasi berjangka yang ada di bank, yang jangka waktunya sudah ditetapkan di awal (misalnya 1,3,6, atau 12 bulan).
Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan.

2. Investasi Obligasi


Obligasi adalah surat hutang yang merupakan bukti bahwa kita memberikan hutang kepada perusahaan tertentu atau pemerintah. Daya tarik utama obligasi merupakan keamanan dari berinvestasi dengan 'meminjamkan uang'. Jika Anda membeli obligasi dari pemerintah maka investasi Anda bisa dikatakan tanpa risiko. Kemanan dan stabilitas dari obligasi tentu saja mempunyai sisi kelemahannya, yaitu rendahnya potensi return yang akan Anda dapatkan sehingga dapat dikatakan obligasi merupakan kendaraan investasi yang memiliki return rendah walaupun bunganya lebih besar dibanding deposito.

3. Investasi Saham


Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian perusahaan tersebut.

Keuntungan membeli saham dapat berupa deviden dan capital gain. Dividen adalah pembagian keuntungan yang diproleh perusahaan kepada para pemegang saham, sedangkan capital gain adalah keuntungan ketika saham dijual ketika harganya lebih tinggi dibanding saat saham tersebut dibeli.

4. Investasi Instrumen Fisik


a. Emas

Emas disukai karena sangat likuid (mudah dibeli, mudah dijual kembali). Harga emas biasanya berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri. Harga emas cenderung naik setiap tahun, itulah sebabnya banyak orang yang membeli emas kemudian menjualnya saat harganya naik.

Ingat untuk membeli emas bersertifikat, lalu simpan di tempat yang paling aman.

b. Investasi Properti

Properti umumnya berupa tanah dan bangunan. Keuntungan dari investasi properti dapat berupa Cash Flow dan Capital gain.
Properti dapat menjadi Cash Flow jika properti tersebut disewakan, contoh kos-kosan, kontrakan, dll. Sedangkan harga properti sendiri cenrung naik, sehinga ketika properti dijual pada saat harganya lebih tinggi dari saat dibeli disinilah kita mengambil keunntung Capital gain dari properti.

Sayangnya, harga properti cukup mahal dan tidak likuid karena tidak bisa dijual cepat saat butuh uang. Waspadai pengembang dan pertimbangkan lokasi maupun fasilitas saat memutuskan untuk berinvestasi di sini.

c. Benda Koleksi

Benda koleksi merupakan investasi yang menyenangkan karena bisa sekaligus memenuhi hasrat atas hobi. Penghasilan investasi ini bisa melambung tinggi untuk benda langka. Yang pasti, Anda harus paham betul dengan benda tersebut agar tidak tertipu. Untuk mendapatkan nilai tambah, Anda bisa menjualnya ke die hard collector atau melalui pelelangan. Tak sedikit benda koleksi bisa laku hingga ratusan juta, bahkan milyaran lho! Beberapa benda koleksi yang umumnya dijadikan investasi adalah lukisan, perhiasan, perangko, barang antik, buku, dan otomotif.

5. Bentuk Investasi Lannya


a. Reksadana

Reksadana artinya menginvestasikan dana ke berbagai pos dengan bantuan Manajer Investasi (MI). Jenisnya ada 4, yaitu pendapatan tetap, pasar uang, saham, dan campuran.

Pilihan satu ini sangat cocok untuk investor pemula yang awam dengan dunia investasi, maupun untuk Anda yang tidak punya waktu memantau investasinya sendiri karena Manajemen Investasi yang siap mengelolanya untuk Anda. Saat ini, reksadana bisa dibuka dengan modal mulai dari Rp100.000. Risiko reksadana terbilang cukup kecil karena investasi Anda ditanam dalam pos berbeda yang bisa saling mendukung apabila salah satu pos merugi.

Reksadana bisa menyulitkan jika Anda tidak puas dengan performa MI. Besaran untungnya pun tidak setinggi saham. Selain itu, Anda juga perlu memberikan fee kepada MI.

b. Forex Trading (perdagangan valuta asing)

Investasi ini termasuk jenis dengan risiko lumayanpaling besar karena negara kita menggunakan sistem Free Floating (tergantung permintaan dan penawaran di pasar) yang sangat fluktuatif. Jenis satu ini terbilang sangat menantang. Anda harus jeli membeli valas saat turun, lalu menjualnya di saat naik. Untuk melakukannya, Anda perlu kursus singkat dan mengikuti simulasi dengan broker. Forex Trading bisa menyita perhatian dan waktu Anda. Untuk mengantisipasinya, Anda bisa mengadopsi beberapa strategi seperti cut loss (jual dengan harga rendah sebelum nilainya semakin anjlok), dan hedging (melindungi nilai aset).

c. P2P (Peer to Peer Lending/Crowdfunding)

Jenis investasi ini masih baru di Indonesia. Secara sederhana, P2P artinya investasi pinjam-meminjam dana secara digital, tanpa melalui perantara bank atau badan keuangan. Karena tidak melalui bank, maka nilai tambahnya cenderung lebih besar dan prosesnya pun lebih cepat.

Sebagai pihak yang meminjamkan dana adalah, Anda bisa menanamkan dana ke perusahaan orang yang bisa Anda pilih sendiri dan mendapat tambahan pemasukan dari bunga pinjaman utang. Anda bahkan bisa memilih sendiri perusahaan yang ingin Anda pinjamkan dana.

Karena tidak melalui bank, maka nilai tambahnya cenderung lebih besar dan prosesnya pun lebih cepat. Sistem P2P yang berbasis online membuatnya tidak perlu mengeluarkan biaya operasional yang biasanya terdapat pada bank konvensional (seperti biaya operasional cabang, biaya upah karyawan).

Hal tersebut menjadikan bunga yang dibayarkan kepada peminjam tidak banyak dipotong oleh pihak yang menjembatani transaksi tersebut.



Demikianlah artikel kita kali ini tentang "Jenis-jenis Investasi",
Untuk melakukan investasi, kita harus terlebih dahulu mengetahui jenis investasi apa yang akan kita pilih. Dengan mengetahui jenis apa yang akan diinvestasikan, tentunya akan dapat mengaturnya dengan mudah karena setiap jenis investasi memiliki berbagai macam kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Pelajari sebelum mulai berinvestasi...

"Salam Sukses Finansial"


Sumber:
- https://www.finansialku.com/ketahui-jenis-jenis-investasi/
- http://blog.valbury.co.id/article/read/Jenis-jenis-Investasi
- http://www.aberdeen-asset.com/tengoldenrulesid/article/jenis-jenis-investasi.html
- https://koinworks.com/blog/investasi-dan-lika-liku-di-dalamnya/